Kesurupan atau Histeria ?
Pernah melihat di berita tentang kesurupan masal ? Atau bahkan pernah melihat langsung kejadiannya ? Fenomena ini memang sering terjadi. Namun jangan takut dulu karena yang sering kita lihat itu sebenarnya tidak benar-benar kesurupan atau kerasukan, di dunia medis kita menyebutnya histeria.
Apakah itu Histeria ?
Histeria adalah kondisi psikis berupa reaksi yang berlebihan akibat kegagalan mengatasi rasa takut atau tekanan emosi. Dapat terjadi akibat mengalami stress psikologis maupun stress fisik. Biasanya pada kejadian luar biasa seperti bencana alam, musibah, kecelakaan dan lainnya, Namun juga dapat terjadi akibat kondisi sehari-hari seperti tekanan pekerjaan, masalah rumah tangga, masalah ekonomi dan lainnya. Histeria terjadi di bawah sadar penderita dan lebih banyak pada wanita. Hal ini menjelaskan mengapa histeria masal sering terjadi di industri garmen dan sekolah kejuruan (SMEA) yang lebih banyak wanita nya.
Ciri dari kondisi ini antara lain ;
Penderita berprilaku tidak terkontrol, berteriak-teriak, menangis , tangan menggenggam bahkan berguling-guling di lantai. Dan semakin tidak terkontrol saat berusaha ditenangkan.
Napas biasanya cenderung cepat dan dalam. jika ini berlangsung lama dapat menyebabkan kondisi hiperventilasi yang ditandai dengan kejang atau kram pada pergelangan tangan dan tangan.
Jika semakin parah dapat terjadi paralisis dimana penderita tidak dapat menggerakkan anggota badannya.
Gejala akan berhenti dengan sendirinya jika penderita kelelahan
Mengapa bisa terjadi histeria masal ?
Manusia memiliki sifat empati yang secara emosional dapat menyebabkan copycat effect atau peniruan prilaku. Contohnya secara tidak sadar kita ikut menguap saat melihat orang lain menguap. Hal ini terjadi juga pada kondisi histeria. Penanganan yang terlambat atau kurang tepat dapat menyebabkan penularan secara emosional terjadi. Timbullah histeria masal.
Penanganan histeria
Jauhkan penderita dari keramaian dan hanya ditemani oleh satu atau dua pendamping saja.
Pendamping bersikap pasif, jangan bertanya atau berbicara kepada penderita. Apa lagi memegang dan berusaha menghentikan histerianya. INGAT.. Semakin diberi perhatian, histeria akan semakin menjadi.
Tunggu sampai penderita tenang, jika histerianya sudah reda barulah diajak bicara.
Biarkan penderita istirahat sampai benar-benar pulih
Untuk mencegah terjadinya histeria masal dapat dilakukan :
Jauhkan penderita dari kerumunan orang. Untuk mencegah penularan emosional. Bisa dengan dua cara, penderita yang di jauhkan atau orang di sekitarnya yang diminta menjauh.
Pastikan tidak ada yang sedang melamun, karena yang sedang berdiam diri itu lah yang akan tertular emosinya.
Berikan pemahaman tentang histeria kepada karyawati atau siswi sekolah. pengetahuan tentang histeria dapat mencegah timbulnya histeria masal.
Jika anda pemimpin perusahaan padat karya dan sebagian besar karyawannya adalah wanita, maka perlu dipertimbangkan untuk membuat Rencana Tanggap Darurat (ERP) khusus untuk histeria.
Bagaimana jika sudah terjadi kram pada tangan atau kaki bahkan tidak dapat bergerak sama sekali ?
Kondisi ini yang dinamakan hiperventilasi. Tubuh terlalu banyak menghirup oksigen. Hal ini akan merubah keseimbangan kimiawi dalam darah. Jika terjadi kondisi diatas, maka biarkan pasien bernapas menggunakan kantong kertas dengan tujuan agar konsentrasi Carbon dioksida yang dihirup meningkat. Hentikan jika kondisi berangsur membaik.
Catatan : bernapas dengan kantong kertas dilakukan jika histeria sudah berhenti.
Pict source : tibbislami.org. ; lbmc.org.